Anjir.. Saya menyatakan bahwa sudah cukup ane ikutan ospek. Gak bakal ada lagi ospek ketiga, keempat, atau kelima (iye, emangnya ane maniak ospek?).
Hari ini dan kemaren, ane lagi mendendam sama anjing-anjing di RT sini. Ane heran kenape mereka bisa begitu nafsu liat ane dan kawan-kawan. Kenapa musti anjing yang napsu sama kitaaa?? Kenapa cewek-cewek, ibu-ibu, ataupun nenek-nenek disini kagak ada satupun yang nafsu liat kita. Bahkan ada satu orang ibu yang lagi gendong anaknya langsung masuk rumah dan mengunci pintu saat kita lewat. Mungkin dia gak mau anaknya mengalami gejala kebotakan dini seperti rambut kami. Oke back to anjing anjing sialan yang
selalu ngegong-gong waktu kita lewat. Ane tau sebenarnya gongongan mereka adalah cara mereka menggoda kita. Mungkin gonggongan itu bagi kaum mereka seperti siulan. Atau mungkin mereka mengira kepala kita potongan sosis yang terpotong sehingga lidah mereka selalu terjulur waktu kita lewat. Kalo alasannya kaya yang terakhir, maka ane maklum.
selalu ngegong-gong waktu kita lewat. Ane tau sebenarnya gongongan mereka adalah cara mereka menggoda kita. Mungkin gonggongan itu bagi kaum mereka seperti siulan. Atau mungkin mereka mengira kepala kita potongan sosis yang terpotong sehingga lidah mereka selalu terjulur waktu kita lewat. Kalo alasannya kaya yang terakhir, maka ane maklum.
ane sedikit mau cerita tentang ospek. tentang ospek yang makan siangnya ayam bakar. Dimana lagi ada ospek makan siangnya ayam bakaarrr?? Ni ospek bener-bener cozy, bener-bener tau apa kebutuhan kami, mahasiswa gundul yang kelaparan.
Waktu ane dan peserta ospek lainnya dijemur siang-siang, ane jadi ingat perikanan. Menjemur di siang bolong adalah waktu pengeringan ikan yang sangat baik dan efisien. Pagi hari mungkin cocok untuk berjemur dan menyerap vitamin B. Tapi jam 1 siang di Bali? anda bisa membayangkan adegan di film final destination waktu ada yang mati di peti sauna. Yah, sebelas dua belas lah.
Tadi waktu penutupan ospek ada acara tukeran kado. Ane yang masih memegang teguh asas tolak miskin lalau bikin kado yang isinya sangat gak berharga. Satu pulpen biru bekas. Oke, satu pulpen, warnanya biru, dan bekas. Bener-bener kado gembel. Maafkanlah hamba ya Allah. Semoga orang yang menerimanya tidak termasuk orang yang teraniaya. Dan waktu dituker, ane dapet kado yang isinya dua snack dan buah-buahan. Haha. Keren. Itulah cara survival seorang gembel. Barter barang gak berharga dengan barang yang enak dimakan. Ane tahu, di salah satu kamar kos lainnya, ada seorang anak STAN yang meratapi nasibnya mendapat kado pulpen biru bekas dari seorang imbisil yang merayakan kepintarannya. Yeahhh!!
note : Ane ngambek sama anak-anak dan umi yang kos di sebelah. Masa si Umi ngajarin anaknya manggil kita "Om". Ane geli waktu anaknya tanya, "om udah makan?". Ane ngerasa sudah aki-aki dan berwajah mesum. Yah, walaupun emang rambut kami sedang menunjang untuk memasang tampang mesum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar