Jumat, 27 Januari 2012

Peter Firmansyah is Petersaysdenim

logo PSD
Pernah denger nama Petersaysdenim?
Atau punya satu produknya?
Atau paling gak, pasti pernah kan melihat produknya dijiplak di pasar-pasar dengan label "KW Lokal" bersama dengan brand-brand terkenal sekaliber Machbet (tm), Volcom (tm), atau Ripcurl (tm).

Dan jika anda menyangka PSD (Petersaysdenim) asli adalah produk impor, itu salah besar. PSD justru adalah salah satu diantara sedikit brand lokal yang go internasional. Bahkan sudah meng"endorse" band-band rock luar negeri. Misalnya saja
Silverstein dari Kanada, August Burns Red dari Amerika, Not Called Jinx dari Jerman, dan masih banyak lagi. Sementara itu ada juga Superman Is Dead, St. Loco, Rocket Rockers, serta sederet band asal Indonesia lainnya.

Siapakah aktor di balik kesuksesan Petersaysdenim?
Peter Firmansyah, Pemilik Petersaysdenim
Dialah seorang Peter Firmansyah. Anak muda kelahiran Sumedang, 4 Februari 1984. Yah, tepat hari ini berarti dia sedang merayakan ultah ke-27. Bayangkan. usia 27 dan punya brand clothing denim yang disejajarkan dengan "Machbet"nya Tom Delonge (Blink).

Peter bukan anak orang kaya yang lantas dapat meraih suksesnya hanya dengan coba-coba dan memakai uang keluarga. Dia memulai dari nol (0). Dari mulai bekerja di pabrik jeans-jeans ternama, belajar sendiri menjahit, hingga melihat sendiri bagaimana memilih bahan jeans yang baik. Peter juga seorang pemain band, dan dari band-nya "Peter says sorry" itulah kemudian Peter punya banyak kenalan musisi dan tahu bagaimana kebutuhan musisi terutama band-band rock untuk tampil di sebuah stage. Yah, bagaimanapun tak bisa dipungkiri, bahwa memang pengalaman adalah guru yang terbaik. Pekerjaan yang dimulai dari bawah akan lebih banyak memberi ilmu, dan membuat kita bergerak terus ke atas daripada mereka yang kemudian sudah start dari atas. Yang ada justru kebanyakan mereka collapse dan jatuh ke bawah. Alasannya jelas, mereka tidak tahu apa yang dibutuhkan di bawah, karena sebenarnya pusat dari sebuah produksi adalah bagaimana kinerja mereka yang di bawah. 

Apa yang membuat PSD sukses adalah karena brand ini mengedepankan kualitas. Peter pernah menyatakan bahwa, "produk keren itu pasti laku, tapi produk yang laku itu belum tentu keren." Pertama PSD dibuat, pasar yang mereka tuju justru pasar luar negeri, karena peter sadar, bahwa masyarakat Indonesia kurang cinta produk lokal. Mereka lebih suka mengenakan clothing yang dipakai orang bule. Oleh karena itu, menurut Peter, hal yang harus ia lakukan adalah membuat produknya dipakai orang bule, dengan sendirinya nanti orang Indonesia akan melihat dan ikut-ikutan memakai. sebuah realita yang absurd. Bule pun suka dengan PSD karena alasan, desainnya keren dan gak perlu buat banyak, bisa pesen dengan jumlah limited. Nggak seperti brand-brand terkenal yang musti pesen partai dulu biar bisa produksi.

Peter Firmansyah, yang dulu pekerja pabrik jeans sekarang menjadi bos pabrik jeans. Sebuah contoh anak muda pekerja keras. Seorang pemimpi yang berhasil mewujudkan mimpinya. Kini, Petersaysdenim bahkan sudah punya kantor cabang di Kanada. Dan mulai melebarkan sayap hingga ke bisnis tato, piercing dan sebagainya. 

Semboyan petersaysdenim "Alive and Kickin'"
Peter bukan lulusan universitas, dia murni memperoleh pengalaman dari lapangan. Bahkan dia pernah drop out dari Universitas karena kekurangan biaya. Sebuah bukti bahwa sekolah bukanlah satu-satunya cara menjadi sukses. Bila yang tidak sekolah saja bisa sukses, harusnya anda-anda yang masih diberi kesempatan belajar di Perguruan Tinggi harusnya bisa lebih. Semua tergantung usaha dan kerja keras. Sebagai pemuda kita harus seperti moto PSD, "Alive and Kickin' " kita harus membuktikan bahwa kita ada dan bisa membuat gebrakan. Salut pada PSD.

note:
  • kini Peter Firmansyah sudah banyak diundang untuk acara motivasi enterpreneur muda. 
  • Petersaysdenim sempat dibenci pengusaha clothing lokal lainnya karena dianggap angkuh
  • Orang tua Peter Frimansyah mengalami kebangkrutan saat Peter masih di bangku sekolah
  • Peter belajar kepada siapa saja, kepada tukang jahit, kepada sesama pekerja di pabrik jeans dan siapa saja yang dia anggap mengerti tentang clothing
  • peter menguasai teknik menyablon saat duduk di bangku SMA
  • Peter Frimansyah pernah membuat brand jeans dan gagal di pasaran
  • Peter dulu menerima pesanan jeans untuk orang pribadi (bijian)

Salam bdxfun!!


3 komentar:

  1. sukses trus indonesia

    BalasHapus
  2. cara pemasaran awalnya cerdas bgt :)
    dan benar-benar absurd bgt sifat orang-orang di negara ini.
    dan sebenarnya itu ditujukan kepada mereka yg makan merek,mereka hanya melihat contoh dan bukan penjadi contoh,saya yakin masih banyak dari mereka yg mungkin gak tau kalau PSD itu brand lokal(mungkin),karna mgkn saja kalau PSD awalnya tidak dipasarkan ke luar mgkn tidak akan setenar ini,seperti brand-brand lokal lainnya..
    Dan tentunya SALUT buat pemikiran cerdas kang Peter Firmansyah.
    semoga makin jaya dan makin mendunia bersama PETER SAYS DENIM (PSD).
    dan selamat ulang tahun kang Peter.. :)

    BalasHapus
  3. mantap bang peter, gigih banget usahanya. caranya juga oke dengan menggunakan bule sebagai gebrakan awal

    BalasHapus