Selasa, 31 Januari 2012

Bicara Tentang Badai, dan Tentang Cita-Cita

Siklon tropis Iggy atau badai tropis yang melanda bagian barat daya Denpasar mulai mengusik ketentraman Jayagiri kos. Udah seminggu ini, di kos anak-anak pada muter lagu "badai Pasti Berlalu" sebagai penolak bala. Tapi hasilnya?
Lagu itu justru membuat Danang Unyil semakin getol karaokean, yang justru membuat petir di langit semakin menjadi-jadi. "Nyil, oke, lu mungkin oke kalo nyanyi di kamar mandi, tapi jangan singing all day long kaya Smash gitu!!!"

Hari-hari seram ini ditambah pula dengan gundah gulana menjelang UTS. Memang sih ini ada "minggu tenang" seminggu karena galungan, tapi menurut ane justru jadi "minggu galau". Dan pelajaran-pelajaran yang menyangkut perihal Undang-Undang benar-benar sesuatu yang membosankan. Suer, seperti lu didekte dengan dogma yang sebenernya kadang lu juga bingung, "kenapa musti repot-repot tetek bengek seperti inii?"

Tapi pada akhirnya ane kembali pada cita-cita masa kecil ane. Dulu, waktu pertama SMA, pak Abi pernah suruh nulis cita-cita di sampul depan buku bahasa Indonesia,dan ane ingat bener, ane tulis di sana, 


Nama      : Yogi Bayu Avian
Cita-Cita : Pegawai Pajak


well, diantara murid-murid lain, mungkin cita-cita ane paling dangkal. Ada yang pengen jadi Birokrat, Politisi, Anggota DPR, Presiden, sampai Sekjen PBB, dan ane nulis "Pegawai Pajak". 
Dan kadang mungkin kita hanya perlu menggantungkan cita-cita kita setinggi langit-langit kamar. Agar kita
nggak terlalu sakit saat menyadari bahwa cita-cita kita ntar gak terpenuhi. Agar nggak stress kalau-kalau ntar apa yang kita dapatkan gak sejalan dengan harapan.
CUMA, LANGIT-LANGIT KAMAR LU  YANG MUSTI DITINGGIIN!

Tapi juga jangan menerima ala kadarnya. Kalo cita-cita itu lu tempatin sebagai objek yang musti lu gapai, maka langit-langit kamarmu itu adalah batasan, agar cita-citamu nggak kabur, nggak menguap seperti kalo lu gantungin di langit. Yah, batas itu perlu, untuk menghubungkan dunia nyata dan impian.

 Ahh, sebenarnya ane ngomong apa juga kagak ngerti. Yang jelas, mulai sekarang kita harus banyak membaca, karena dengan buku itu lah nantinya lu bisa menumpuknya sebagai tangga untuk meraih cita-cita yang sudah lu gantung di langit-langit kamar lu.

BTW, kalo mau baca buku, musti ada lampu. Dan sekarang kosan lagi sering mati lampu, maka lebih baik sementara ini tidak membaca. Yeaahh.. (Iblis malas mulai mengencingi muka saya)
  
note : Badai, memang gak ada hubungannya dengan cita-cita. Tapi Raul Lemos, erat hubungannya dengan Krisdayanti.. 
Merdeka!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar